RSS

Hidung SAYA dan keSINUSitisannya

FUIH!!! CUIH!!! Malam-malam harus ingsrek-ingsrek gasruk gasruk idung!!!
Meuni gatel pisan!!! Ngocor mulu meuni jiga keran bocor.
Begitulah, penyakit yang sudah lama saya derita dan sangat saya sedihkan...

Itulah penyakit saya!!!
SINUSITIS!!!

Apakah itu SINUSitis???
Mari kita bahas disini...

Apakah SINUSitis itu?

SINUSitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga SINUS. SINUSitis banyak ditemukan pada penderita yang mana pada penderita ini terjadi pilek menahun (seperti saya T.T) akibat dari alergi terhadap debu. SINUSitis juga dapat disebabkan oleh bahan bahan iritan seperti bahan kimia yang terdapat pada semprotan hidung serta bahan bahan kimia lainnya yang masuk melalui hidung. Jangan dilupakan kalau SINUSitis juga bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Pokoknya yang partikel-partikel kecil gitu deh, klo masuk ke dalem idung, ASTAGHFIRULLAH!!! gatel pisan!!!

Apakah SINUS itu?

SINUS adalah rongga udara yang terdapat pada bagian padat dari tulang tengkorak di sekitar wajah, yang berfungsi untuk memperingan tulang tenggkorak. Rongga ini berjumlah empat pasang kiri dan kanan. SINUS Frontalis terletak di bagian dahi, sedangkan SINUS Maksilaris terletak di belakang pipi. Sementara itu, SINUS Sphenoid dan SINUS Ethmoid terletak agak lebih dalam di belakang rongga mata dan di belakang SINUS Maksilaris.


Photobucket


Dinding SINUS terutama dibentuk oleh sel sel penghasil cairan mukus. Udara masuk ke dalam SINUS melalui sebuah lubang kecil yang menghubungkan antara rongga SINUS dengan rongga hidung yang disebut dengan ostia . Jika oleh karena suatu sebab lubang ini buntu maka udara tidak akan bisa keluar masuk dan cairan mukus yang diproduksi di dalam SINUS tidak akan bisa dikeluarkan alias yang sering kita rasakan kalau hidung kita MAMPET!!!


Penyebab SINUSitis

SINUSitis dapat terjadi bila terdapat gangguan pengaliran udara dari dan ke rongga SINUS serta adanya gangguan pengeluaran cairan mukus. Adanya demam, flu, alergi dan bahan bahan iritan dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada ostia sehingga lubang drainase ini menjadi buntu dan mengganggu aliran udara SINUS serta pengeluaran cairan mukus. Penyebab lain dari buntunya ostia adalah tumor dan trauma. Drainase cairan mukus keluar dari rongga SINUS juga bisa terhambat oleh pengentalan cairan mukus itu sendiri. Pengentalan ini terjadi akibat pemberiaan obat antihistamin, penyakit fibro kistik dan lain lain. Sel penghasil mukus memiliki rambut halus (silia) yang selalu bergerak untuk mendorong cairan mukus keluar dari rongga SINUS. Asap rokok merupakan biang kerok dari rusaknya rambut halus ini sehingga pengeluaran cairan mukus menjadi terganggu. Cairan mukus yang terakumulasi di rongga SINUS dalam jangka waktu yang lama merupakan tempat yang nyaman bagi hidupnya bakteri, virus dan jamur.


Tipe SINUSitis

SINUSitis dapat dibagi menjadi dua tipe besar yaitu:

1. Berdasarkan lamanya penyakit (akut, subakut, khronis)

2. Berdasarkan jenis peradangan yang terjadi (infeksi dan non infeksi).

Disebut SINUSitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30 hari.

SINUSitis subakut bila lamanya penyakit antara 1 bulan sampai 3 bulan.

Sedangkan SINUSitis khronis bila penyakit diderita lebih dari 3 bulan. Woaa...yang ini saya banget!!!

SINUSitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus walau pada beberapa kasus ada pula yang disebabkan oleh bakteri.

Sedangkan SINUSitis non infeksi sebagian besar disebabkan oleh karena alergi dan iritasi bahan bahan kimia.

SINUsitis subakut dan khronis sering merupakan lanjutan dari SINUSitis akut yang tidak mendapatkan pengobatan yang kuat.


Gejala SINUSitis

Gejala SINUSitis yang paling umum adalah:

1. Sakit kepala

2. Nyeri pada daerah wajah

3. Demam

Hampir 25% dari pasien SINUSitis akan mengalami demam yang berhubungan dengan SINUSitis yang diderita. Gejala lainnya berupa wajah pucat, perubahan warna pada ingus, hidung tersumbat, nyeri menelan, dan batuk. Beberapa pasien akan merasakan sakit kepala bertambah hebat bila kepala ditundukan ke depan. Pada SINUSitis karena alergi maka penderita juga akan mengalami gejala lain yang berhubungan dengan alerginya seperti gatal pada mata, dan bersin bersin.


Komplikasi SINUSitis

Komplikasi yang serius jarang terjadi, namun kemungkinan yang paling gawat adalah penyebaran infeksi ke otak yang dapat membahayakan kehidupan!!!


Huwaa!!! Serem banget!!!


Bagaimana mengobati SINUSitis?

Untuk SINUSitis yang disebabkan oleh karena virus maka tidak diperlukan pemberian antibiotika. Obat yang biasa diberikan untuk SINUSitis virus adalah penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan dekongestan.

Curiga telah terjadi SINUSitis infeksi oleh bakteri bila terdapat gejala nyeri pada wajah, ingus yang bernanah (ASTAGHFIRULLAH, saya ga sampe segitunya >.<), dan gejala yang timbul lebih dari seminggu. SINUSitis infeksi bakteri umumnya diobati dengan menggunakan antibiotika. Pemilihan antibiotika berdasarkan jenis bakteri yang paling sering menyerang sinus karena untuk mendapatkan antibiotika yang benar benar pas harus menunggu hasil dari biakan kuman yang memakan waktu lama.

Beberapa pilihan antiobiotika antara lain

1. Amoxicillin

2. Cefaclor

3. Azithromycin

4. Cotrimoxazole

Pemberian antibiotika dianjurkan minimal 10 sampai 14 hari. Pemberian dekongestan dan mukolitik dapat membantu untuk melancarkan drainase cairan mukus. Pada kasus kasus yang khronis, dapat dipertimbangkan melakukan drainase cairan mukus dengan cara pembedahan. (Oh My God, saya saya kira-kira harus melakukan pembedahan???)


Sekian mengenai SINUS, parah banget dah ya...Tapi ya emang gitu, nah itu dia yang sedang saya rasakan saat ini, sepulangnya dari Bandung menuju Bogor (tepatnya tanggal 21 Juni kemaren), udara Bogor mungkin sangat kotor, panas dan tidak bersahabat dengan saya, padahal meskipun saya dahulunya orang Bogor asli, yang menetap di Bogor dari kecil, namun sekarang terbiasa di Bandung, sekembalinya ke Bogor...ZONK...

Spontan langsung bersin-bersin (termasuk di dalamnya alergi debu), gila yang namanya debu di Bogor, amit-amit!!! terus mulai bersin-bersin terus, ampe capek sendiri saya, setelah sekian lama bersin (yang kemudian dapat menyebabkan KELAPARAN TINGKAT TINGGI karena banyaknya cairan yang keluar dari tubuh), pangkal tenggorokan mulai sakit, damn!!! mulai kambuh SINUSnya.

Saya tunggu beberapa saat, saya mulai mematikan segala macam fasilitas pendingin (AC dan blower), biasanya berpengaruh terhadap kinerja hidung saya, namun TIDAK, ya Allah, hidung ini mulai ngocor terus!!! Yang keluar teh bukannya ingus lagi, meuni beneran cairan doank, air aja yang keluar, mulai pake metode lama yaitu menyumbat dengan tissue, lumayan mendingan, tapi ketika si tissue ditarik kembali...ZROOOT!!! Itu air keluar lagi...Kayak ada banjir gede di hidung saya ampe meluap-luap...

Aduh, bagaimana ini, jadi apa yang harus saya lakukan, penyakit turunan dari si papski ni...ohok-ohok...PARAH BANGET...haruskah saya operasi??? Ada efek sampinya gak si??? Takut harus menjalani operasi lagi...